Header Ads

Ketika Remaja Indonesia Berbicara Politik

"Ketika Remaja Indonesia Berbicara Politik". adalah salah satu tulisan yang menarik di blogdetik, dan menjadi tulisan pilihan 'Blog Pilihan' di Blogdetik.com, yang pembacanya bisa sampai ribuan.

Tulisan ini menarik karna di tulis oleh Fathia Asyafiqah, seorang remaja yang baru kelas 7 SMP.  tetapi dari tulisanya kita bisa melihat suatu kesadaran politik mampu dan berani beropini. untuk anak seusia itu, tulisan ini cukup kritis. 

Berikut Tulisanya yang di Copy dari Blogdetik.com

"Ketika Remaja Indonesia Berbicara Politik"

Politik..
Temen-temen lebih seneng menyebut nama politik adalah “Politikus”..
Menurut mereka, Politik hanya menumbuhkan para koruptor-koruptor baru..
Menurut Fathiya sendiri, Politik adalah tempat dimana para “Manusia peduli Indonesia lebih baik” dan Manusia-manusia yang mengetahui benar Indonesia. Tempat dimana terjadi banyak konflik dan tempat dimana terjadi suatu per-debat-an.

Fathiya sendiri nggak begitu tau apa itu politik. Meskipun Orang Tua Fathiya sendiri aktifis di salah satu Partai. Cuman melirik sekilas aja selama ini.
“Ternyata begini dan begitu toh..” , lalu selesai.

Fathiya sendiri memberi judul tulisan amatir ini ter-inspirasi dari banyak orang.
Banyak orang yang membicarakan bahwa. Remaja-remaja di Indonesia seharus nya mengerti dunia per-politikan.

Kenapa?

Ada yang berpendapat..

1. Ya harus tau lah. Biar nanti kalau dari kecil sudah tau politik kan nggak bisa di bodohi..

2. Remaja ya harus nya mengerti politik. Negara kita kan negara politik. Cuman, diusahakan nanti menjadi para aktifis politik yang positif.

3. Lebih baik sih mengerti politik. Biar ada wawasan baru aja gitu..

Dan sebagainya..

Atau ada juga yang malah nggak ngebolehin Remaja-remaja Indonesia itu mengerti politik. Alasan nya?

1. Lebih banyak negatif nya dari pada positif nya sekarang.
2. Takut menjadi penerus yang negatif. Nanti jadi ikut-ikutan korupsi lagi.

Dan sebagai nya.

Menurut Fathia sendiri, nggak ada salah nya belajar tentang politik. Kita (Para remaja) seharus nya memang mengerti segala hal tentang Indonesia. Bukan Politik saja sih. Semua. Mulai dari Budaya sampai seluk-beluk masyarakat.

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan. Seni dalam per-politikan itu menurut Fathiya ada di 2 belah pihak. Seni negatif dan Seni positif..

-Seni Negatif nya. Para Politisi menggunakan seni dalam kelicikan nya untuk “mengambil” uang yang seharus nya milik bersama itu untuk kepentingan pribadi. Para Koruptor menggunakan Seni negatif itu.

-Seni Positif nya. Membangun negara dengan baik. Membangun suatu harapan yang membantu dan membangkitkan masyarakat.
Bukan kah memang seharus nya seperti itu?

Seni memang dimana-mana.. Sampai dunia politik yang menurut kita seriusnya bukan main, ternyata penuh akan seni.. Hebat nya Indonesia..

Bagaimana jika Remaja Indonesia berbicara politik?

Jaman sekarang memang Remaja Indonesia sedang di manjakan dengan Hits mode. Sepertinya, mereka melupakan tujuan mereka ke-depan. Menjadi penerus bangsa.

Banyak yang tidak ingin mejadi seorang politisi. Entah apa alasan mereka, mereka tidak tertarik dalam dunia politik..

Kebanyakan sih komentar nya nggak respect sama politik karena
“Jadul. Garing. Norak. Urusan Orang Tua.” Dan beribu alasan lain nya..

Tapi, jika banyak remaja yang berbicara politik…..
Indonesia akan gempar!
Tau kan? Imajinasi anak-anak bangsa ini itu luar biasa!
Sebenarnya, mimpi untuk memajukan Indonesia selalu terlintas di fikiran anak-anak bangsa ini. Ingin sebenarnya melakukan yang terbaik. Cuman harus gimana? Ber-politik? masih kecil..

Nggak kebayang deh kalau Para Remaja Indonesia cap-cus soal politik.
Harapan-harapan.. Tujuan-tujuan yang gemilang.

Sebenarnya, suara merdeka nya Indonesia itu ada di Suara Hati penerus bangsa.
Beneran deh..

Meski sebagian besar meraka BELUM mengerti apa Politik itu sebenarnya (saya juga sih.. hehe). Tapi mereka sebenarnya bisa.
Tinggal mereka berani ber-hadapan dengan publik. Berani mengambil keputusan dan berani untuk benar-benar berperan..

Susah sih emang ber-politik itu..
Tapi, jika memang benar-benar terjadi keajaiban….
Para Remaja BER-BICARA POLITIK!
Jangan kaget jika itu membuat dampak besar bagi Indonesia dan Dunia!

Kita buktikan jika itu benar-benar terjadi. Saya harap sih beneran terjadi..

Dampak atau efek yang akan di munculkan ketika para remaja nanti berbicara Serius tentang politik. Menurut Fathiya itu akan menjadi keajaiban langka. Serius..

Efek yang Fathiya masih Imajinasikan bila nanti ketika kejadian itu terjadi adalah….

1. Ide-ide baru untuk indonesia lebih baik akan semakin berkembang..

2. Menarik banyak Inspirasi bagi anak-anak muda yang lain jika 1 orang saja berhasil. Dampak akan menebar luas. seperti virus cacar yang nempel di 1 orang akan cepat menyebar ke orang yang lain.. muehehehe.

3. Tercipta nya generasi baru yang lebih fresh . hehe

4. Akan banyak generasi pengikut yang akan meninggalkan aktifitas yang kurang berguna menjadi lebih berguna untuk bangsa pastinya..

Dan masih banyak lagi pastinya yang akan di timbulkan jika remaja lebih menggali lagi tentang politik..

Pengamat politik dalam dunia remaja sudah banyak. dan itu bagus!

Sekarang sudah mulai banyak yang terjun ke dalam dunia politik itu sendiri dan berjuang untuk memerdekakan Indonesia untuk menjadi lebih baik lagi!!

MERDEKAAA!!

Soal Politik pasti nggak lepas sama yang namanya PARTAI!
Nah, Partai favorit Fathiya sendiri itu.. PKS (Partai Keadilan Sejahtera)

Kenapa?

- Partainya di fitnah melulu.. Padahal menurut pengamatan sih. Kasus-kasus yang lagi beredar nggak masuk akal.. Aneh. Kebanyakan teori dari pada fakta.
- Partainya sabarrr.. Beneran deh. Di fitnah mulu, kasian.
- Partainya dukung generasi muda penuh karya juga..
- Partai yang peduli dalam dan luar negeri..
- Jiwa sosial dan kekompakan dalam partai itu sendiri keren!

Partai favorit pembaca apa? hehe...

***
Terimakasih waktunya untuk membaca tulisan amatirah ini.. Semoga terinspirasi..
Salam Pena!

Contact : @Fathia_TS (twitter) . Email :  fathiyasyafigah@yahoo.co.id

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.