Header Ads

Menanti 2014 dengan Cinta


Menanti 2014 dengan Cinta

By Nina Mariana
Jakarta

Moment pemilihan umum 2014 terasa sangat penting bagi kader PKS. Setiap kader memandang moment tersebut dari berbagai sisi. Tentu berbeda sisi pandangnya mulai dari politisi sampai mahasiswi. Sederhana saja mengibaratkan penantian moment tersebut, mungkin seperti menanti hari pernikahan bagi dua insan yang telah memantapkan hati saling memilih, atau seperti menanti ujian nasional bagi para pelajar, bahkan seperti menanti perang perebutan kekuasaan bagi wilayah penjajahan. Apapun itu, ada persamaan yang terkandung, yaitu TARGET dan PERJUANGAN.

Ketika target sudah dicanangkan, selanjutnya adalah perjuangan. Perjuangan bukan hanya bagi pengurus partai politik, tetapi bagi seluruh kader PKS di manapun berada. Moment itu tidak lama lagi, dalam hitungan hari, bulan dan tiba-tiba sudah memasuki tahun 2014 (insyaallah). 

Sudah bersiapkah kader PKS? Bukan semata euphoria menyambut pileg dan pilpres, namun esensinya adalah perjuangan.  Persiapan itu dimulai dari diri sendiri, antara lain melibatkan hati atau menghadirkan cinta. Cinta pada Sang pencipta Allah SWT, cinta pada negeri dan cinta pada sesama. Dengan cinta, tak ada istilah akal bulus dalam menarik simpati masyarakat, tak ada janji palsu demi kepentingan pribadi atau partai, tak ada saling sikut yang mencelakakan dalam berkompetisi, tak ada istilah sekedar menjual misi dan visi partai, apalagi menghalalkan segala cara, bahkan tak akan mencuri start sebelum kampanye dimulai.

Allah maha membolak-balikan hati, boleh jadi saat ini masyarakat tak simpati lagi, banyak yang apatis dan sinis kepada PKS. Kebencian dan dendam terhadap partai ini, tak akan membuat kita patah hati. Seiring waktu berjalan, para kader yang memiliki cinta akan melahirkan kepedulian dalam bentuk berbagai kontribusi, baik sedikit maupun banyak dari berbagai sisi atau bidangnya masing-masing.

Mengutip hadist riwayat aisyah ra: “Jikalau muncul suatu hari baru kepadaku dan hari itu pun matahari kembali terbit di ufuk timur, tetapi tetap tidak bertambah keimananku, ilmuku dan kontribusiku, maka sesungguhnya terbitnya matahari pagi pada hari itu tidak berarti bagiku.” Maka tidak berlebihan kiranyanya, jika hari yang dinanti tiba, semua akan mendambakan keadilan dan kesejahteraan bagi negeri ini. []


~@mariananina3~

Sumber : http://www.pkspiyungan.org/2013/04/menanti-2014-dengan-cinta.html

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.